Aksi Lapang Pengendalian Lalat Mendukung Program ICARE di Gowa
Gowa (17–19/20/25) – Dalam rangka mendukung program Competitive Grant (CG) ICARE, BRMP Veteriner melaksanakan kegiatan koordinasi, Bimbingan Teknis (Bimtek), dan praktik lapang terkait pengendalian ektoparasit pada ternak sapi potong di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada 17–19 Oktober 2025.
Kegiatan diawali pada Jumat (17/10) dengan koordinasi persiapan Bimtek bersama Kepala BRMP Sulsel, Ir. Yusuf, M.Si, dan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa. Diskusi tersebut mengidentifikasi serangan lalat pengisap darah sebagai masalah utama di Desa Tonasa dan Bolaromang, yang diduga berasal dari penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk hortikultura. Tim BRMP Veteriner menegaskan bahwa lalat tidak hanya mengganggu ternak, tetapi juga berpotensi menjadi penyebar penyakit.
Pada Sabtu (18/10), BRMP Veteriner menyelenggarakan Bimtek bertema "Integrasi Penerapan Biosecurity dan Teknologi Veteriner untuk Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Sapi Potong" di D’Strawberry Cafe n Guest House. Kegiatan dihadiri 100 peternak dari Koperasi Bolaromang Sejahtera Bersama dan Koperasi Tonasa Sukses Mandiri, serta diikuti oleh PIU ICARE BRMP Sulsel, fasilitator ICARE, dan penyuluh setempat.
Kepala BRMP Veteriner, Fery Fahrudin Munier, yang juga Penanggung Jawab CG ICARE, membuka acara dan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peternak dalam pencegahan, pengendalian, dan pengobatan penyakit sapi potong, khususnya akibat ektoparasit. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian CG ICARE yang akan dilanjutkan dengan aplikasi teknologi dan diseminasi.
Materi teknis disampaikan oleh narasumber dari Dinas Provinsi dan Kabupaten, serta tim BRMP Veteriner, meliputi identifikasi ektoparasit, penyakit ternak, dan inovasi pengobatan topikal. Bimtek juga mencakup praktik langsung penggunaan fly trap dan spray anti ektoparasit berbahan herbal.
Kegiatan berlanjut pada Minggu (19/10) dengan praktik lapang penerapan spray anti ektoparasit di Koperasi Desa Tonasa, setelah sebelumnya dilakukan di Desa Bolaromang. Spray yang digunakan berbahan herbal dan aman untuk ternak. Kepala BRMP Veteriner, Fery Fahrudin Munier menjelaskan bahwa penggunaan spray sebaiknya menyeluruh pada tubuh ternak agar aroma herbalnya efektif mengusir lalat.
Ketua Koperasi Bolaromang melaporkan bahwa pasca aplikasi hari sebelumnya, terjadi penurunan signifikan jumlah lalat pada ternak. Kegiatan akan dilanjutkan dengan perluasan aplikasi biosekuriti dan spray herbal ke seluruh peternak kooperator.
Melalui rangkaian kegiatan ini, BRMP Veteriner berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengendalian ektoparasit secara ramah lingkungan, serta mendukung kesehatan dan produktivitas ternak sapi potong di wilayah Sulawesi Selatan.